sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamenlu Nilai Kekhawatiran Produk AS Banjiri Pasar RI Terlalu Dibesar-Besarkan

Economics editor Felldy Utama
19/07/2025 17:12 WIB
Wamenlu menilai kekhawatiran barang-barang dari AS membanjiri pasar Indonesia terlalu dibesar-besarkan. Sebab, ada faktor harga yang jadi penentu utama. 
Wamenlu Nilai Kekhawatiran Produk AS Banjiri Pasar RI Terlalu Dibesar-Besarkan. (Foto: Inews Media Group)
Wamenlu Nilai Kekhawatiran Produk AS Banjiri Pasar RI Terlalu Dibesar-Besarkan. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno angkat bicara ihwal kekhawatiran sejumlah pihak terkait tarif 0 persen bagi produk-produk Amerika Serikat (AS) yang masuk ke Indonesia.

Hal itu dikhawatirkan dapat membuat barang-barang dari AS membanjiri pasar Indonesia. Adapun tarif impor 0 persen dari produk-produk Amerika merupakan hasil negosiasi antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.

“Kalau ada yang bilang barang Amerika bakal masuk 0 persen, ya saya tanya balik, barang Amerika yang mana? Sepatu, baju, handphone, itu semua made in China, bukan made in USA,” kata Havas dalam diskusi yang digelar PCO di Beltway Office Park, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

Wamenlu menegaskan produk-produk AS yang akan masuk ke Tanah Air sebagian besar tidak ada yang berkaitan dengan barang-barang seperti yang biasa dibeli masyarakat Indonesia.

Dia menceritakan pengalamannya berkunjung ke AS beberapa waktu lalu. Ia mengaku kesulitan menemukan produk yang benar-benar diproduksi di Amerika, bahkan di toko suvenir sekalipun.

“Saya cari T-shirt made in USA di New York, Washington, sampai Philadelphia nggak ketemu. Jadi kekhawatiran soal produk Amerika membanjiri pasar kita, menurut saya terlalu dibesar-besarkan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa akses penuh (full access) bagi produk AS tidak otomatis berarti akan terjadi lonjakan impor. Sebab, ada faktor harga tetap yang penentu utama. 

“Misalnya ada Ford Mustang bebas masuk RI. Tapi kalau di sebelahnya ada Toyota Avanza, ya saya beli Avanza. Saya PNS, mana sanggup beli Mustang,” tuturnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement