“Saya cari T-shirt made in USA di New York, Washington, sampai Philadelphia nggak ketemu. Jadi kekhawatiran soal produk Amerika membanjiri pasar kita, menurut saya terlalu dibesar-besarkan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa akses penuh (full access) bagi produk AS tidak otomatis berarti akan terjadi lonjakan impor. Sebab, ada faktor harga tetap yang penentu utama.
“Misalnya ada Ford Mustang bebas masuk RI. Tapi kalau di sebelahnya ada Toyota Avanza, ya saya beli Avanza. Saya PNS, mana sanggup beli Mustang,” tuturnya.
(Febrina Ratna Iskana)