Oleh karena itu, kata Riza, Kementerian Perindustrian akan menyiapkan peta jalan pengembangan industri galangan kapal yang berorientasi pada peningkatan efisiensi dan produktivitas galangan melalui digitalisasi, inovasi desain kapal beremisi rendah, penguatan ekosistem komponen berbasis TKDN, serta penyiapan SDM berkompetensi tinggi melalui kerja sama internasional.
“Kami percaya bahwa masa depan industri perkapalan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan masing-masing negara, tetapi oleh kemampuan kita untuk bekerja sama atau berkolaborasi,” ujar Riza.
Indonesia, ujar Riza, siap mengambil peran kepemimpinan regional dalam kerja sama mengenai standardisasi dan sertifikasi bersama di antara negara-negara di wilayah Asia, rantai pasok regional komponen kapal, inovasi dan kolaborasi teknologi lintas negara, serta promosi perdagangan dan ekspor produk industri maritim intra-Asia.
Dia menilai, pelabuhan internasional di dalam negeri masih perlu ditingkatkan karena secara rasio perdagangan global minimal perlu ada 25 pelabuhan internasional. “Kalau pelabuhan-pelabuhan internasional ini semakin dibuka, tentu akan juga memberi kesempatan bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan industri perkapalan,” katanya.