IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non migas (IPNM) atau industri manufaktur mencapai 5,51 persen pada 2026. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan capaian industri manufaktur hingga kuartal III-2025 yang mencapai 5,17 persen.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan target IPNM sebesar 5,51 persen pada 2026 diharapkan dapat berkontribusi 18,56 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Rasio IPNM terhadap PDB yang di tahun ini 17,27 persen ditargetkan untuk naik menjadi 18,56 persen,” katanya dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Manufaktur Tahun 2025 dan Outlook Industri Manufaktur 2026 di Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (31/12/2025).
Selain itu, lanjut Wamenperin, tahun depan Kemenperin menargetkan nilai investasi baru sektor IPNM mencapai sekitar Rp852,90 triliun. Dari sisi ketenagakerjaan, IPNM ditargetkan menyerap sekitar 14,68 persen dari total tenaga kerja nasional, dengan tingkat produktivitas mencapai Rp126,20 juta per orang per tahun.
Kemenperin juga menyiapkan strategi pemerataan industri nasional melalui peningkatan nilai tambah industri di luar Pulau Jawa. Target persentase nilai tambah industri pengolahan di luar Jawa ditetapkan sekitar 33,25 persen, sebagai upaya memperkecil kesenjangan industrialisasi antara Jawa dan luar Jawa. Strategi ini diharapkan mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan industri baru sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi daerah.