Di samping aspek pertumbuhan dan pemerataan, agenda keberlanjutan turut menjadi perhatian. Kemenperin menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor industri prioritas sebesar sekitar 6,79 juta ton pada 2026.
“Kemudian yang terakhir target penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor industri prioritas sekitar 6,79 juta ton,” ungkap Wamenperin.
Lebih lanjut, proyeksi pertumbuhan industri manufaktur pada 2026 akan ditopang oleh sejumlah subsektor utama. Sejumlah subsektor industri juga telah ditetapkan sebagai tolok ukur capaian kinerja.
Industri logam dasar ditargetkan tumbuh paling tinggi sebesar 14 persen, disusul industri pengolahan lainnya 6,45 persen, industri kimia, farmasi dan obat-obatan 6,26 persen, serta industri makanan dan minuman sebesar 6,06 persen.
Subsektor lain seperti industri kulit dan alas kaki ditargetkan tumbuh 5,19 persen, industri barang logam, komputer dan elektronik 4,81 persen, industri mesin dan perlengkapan 4,78 persen, serta industri barang galian bukan logam 4,20 persen. Industri furnitur dan tekstil masing-masing diproyeksikan tumbuh 3,71 persen dan 3,54 persen.