Di sisi lain, Maruf menyebut ketersediaan vaksinator juga menjadi faktor penentu kecepatan vaksinasi. Dia mengatakan bahwa untuk vaksinator tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan saja.
“Oleh karena itu tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan, ya dari dinas-dinas tapi juga ada intervensi, ditambah dengan TNI, ditambah dengan Polri, ditambah juga tenaga-tenaga dari BKKBN. Dengan empat jalur ini, ini kita harapkan bahwa ada percepatan,” tuturnya.
Bahkan percepatan ini juga didukung vaksinasi yang digelar oleh beberapa organisasi dan kampus.
“Kemarin saya meninjau di Universitas Indonesia yg juga menyelenggarakan vaksinasi dan juga vaksinatornya dari alumninya. Nah ini semua dikerahkan. Selain tenaga dinas kesehatan, TNI, Polri, BKKBN juga ada relawan-relawan,” pungkasnya. (NDA)