sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Waspada! Libur Natal dan Tahun Baru Bisa Picu Ledakan Covid-19 Lagi

Economics editor Leonardus Kangsaputra
07/10/2021 10:52 WIB
Pakar kesehatan mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Covid-19 akan meledak seperti kondisi sebelumnya sebab hal itu juga terjadi di negara lain.
Pakar kesehatan mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Covid-19 akan meledak  lagi. (Foto: MNC Media)
Pakar kesehatan mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Covid-19 akan meledak lagi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Situasi sudah berangsur membaik, bahkan dilaporkan jumlah kasus Covid-19 harian sudah di bawah seribu. Meski demikian, kondisi saat ini bukanlah akhir dari Covid-19. Sebab varian Delta masih ada dan bisa meledak kapan saja jika masyarakat abai dengan protokol kesehatan. Lantas kapan Covid-19 akan meledak? 

Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i membenarkan bahwa tidak menutup kemungkinan Covid-19 akan meledak seperti kondisi sebelumnya. Sebab beberapa negara lain di dunia juga mengalami hal yang sama terkait dengan kasus Covid-19. Ia memprediksi ledakan kasus akan kembali terjadi pasca liburan panjang akhir 2021. 

“Pasca liburan panjang, atau liburan Tahun Baru atau Natal mungkin saja bisa meningkat lagi. Pokoknya di hari-hari besar, tidak menutup kemungkinan ketika Lebaran selanjutnya. Ini bukan menyangkut hari raya satu agama saja, tapi hari libur yang ada momentum keagamaan. Kebetulan Indonesia memiliki tradisi yang khas dan kuat,” kata dr. Fajri, saat diwawancarai MNC Portal, Kamis (7/10/2021). 

Meski demikian, dr. Fajri tidak memungkiri kerja keras pemerintah Indonesia dalam mengatasi Covid-19. Sebab sejauh ini Covid-19 dalam kondisi terkendali dengan jumlah kasus di bawah seribu, dan ini merupakan suatu hal yang luar biasa. Meski demikian, dr. Fajri mengingatkan kepada masyarakat bahwa situasi Covid-19 di Indonesia tidak selamanya bisa seperti saat ini. 

“Karena Amerika Serikat (AS) saat ini naik 100 ribu kasus per hari, bahkan lebih, dan itu semua di rawat inap. Padahal awalnya AS sudah santai, sama halnya seperti Singapura tapi justru malah naik lagi kasusnya. Jadi sangat mungkin kasus Covid-19 ini bertambah lagi. Bukannya pesimis, tapi di Korea saat ini juga sedang mengalami outbreak besar,” tuntasnya.(TIA)

Advertisement
Advertisement