Analisis mereka meliputi wabah, cacar, kolera, tifus dan berbagai virus influenza baru selama empat abad terakhir. Observasi itu menemukan fakta adanya variabilitas yang cukup besar dalam tingkat di mana pandemi telah terjadi di masa lalu.
Dalam penelitiannya mereka berhasil menemukan pola dalam frekuensi wabah.Dari situ dimungkinkan untuk memprediksi kemungkinan peristiwa berskala serupa terjadi lagi. "Hal yang paling penting adalah bahwa pandemi besar seperti COVID-19 dan flu Spanyol relatif mungkin terjadi lagi," kata rekan penulis William Pan, dari Duke University.
Lebih lanjut mereka mengungkapkan bahwa kemungkinan wabah penyakit baru kemungkinan akan tumbuh tiga kali lipat dalam beberapa dekade mendatang. Dengan menggunakan faktor risiko yang meningkat ini, Marco Marani dan rekannya memperkirakan bahwa pandemi dengan skala yang serupa dengan Covid-19 kemungkinan akan terjadi dalam rentang waktu 60 tahun.
Mereka juga menghitung kemungkinan pandemi yang mampu melenyapkan semua kehidupan manusia, kemungkinan secara statistik terjadi dalam 12.000 tahun ke depan.
Peneliti lainnya Gabriel Katul dari Duke University mengatakan bahwa hitung-hitungan masa pandemi yang terjadi di masa depan bukan berarti manusia memiliki waktu yang cukup panjang sampai pandemi lainnya terjadi. Menurutnya bisa saja dalam kurun waktu yang berbeda pandemi itu lebih cepat terjadi.