IDXChannel - Gelaran pertemuan forum ekonomi dunia atau World Economic (WEF) 2023 dimulai hari ini, Senin (16/01). Acara yang mempertemukan 50 pemimpin negara dan 300 an CEO berbagai perusahaan ini digelar di Davos, Swiss.
Salah satu yang akan menjadi topik pembahasan utama di forum ini adalah tentang polycrisis atau polikrisis yang saat ini tengah dihadapi dunia.
Dalam Global Risks Report 2023, WEF menerbitkan laporan tentang analisis polikrisis, yang berkaitan dengan kekurangan sumber daya alam seperti makanan, air, serta logam dan mineral.
Seiring volatilitas yang terjadi di beberapa aspek, risiko polikrisis meningkat. Termasuk di antaranya terkikisnya kerja sama geopolitik akan memiliki efek riak.
Laporan tersebut menggambarkan empat ancaman masa depan sosial ekonomi global seperti kekurangan pangan, air dan logam serta mineral sebagai bentuk polikrisis.
Kondisi ini disebut dapat memicu krisis kemanusiaan serta ekologi seperti perebutan sumber daya air bersih dan kelaparan hingga eksploitasi sumber daya yang diproyeksi akan terus berlanjut serta perlambatan dalam mitigasi dan adaptasi iklim.
Ancaman Eksploitasi SDA
Polycrisis atau polikrisis ini disebut menggambarkan potensi kejatuhan sosial ekonomi dan lingkungan di masa depan.
Menurut WEF, kekurangan akses terhadap kebutuhan paling dasar seperti pangan, air, dan energi berada di level mengkhawatirkan baru-baru ini. (Lihat peta di bawah ini.)
WEF mencatat sebanyak 200 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut tahun lalu dibandingkan dengan 2019. Jumlah orang di seluruh dunia tanpa listrik juga naik menjadi sekitar 774 juta, setara dengan tingkat pra-pandemi.
Peningkatan biaya hidup dan krisis pasokan ini bisa sangat mengganggu stabilitas dan semakin menunjukkan kerapuhan negara dan menyebabkan hilangnya nyawa, meluasnya kekerasan, pergolakan politik, dan migrasi paksa.
Sementara itu, dunia juga menghadapi pertumbuhan populasi juga yang diperkirakan akan mencapai 8,5 miliar pada tahun 2030.