sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

WHO Tetapkan Pemanis Buatan Aspartam Pemicu Kanker, Perusahaan Ini Bisa Rugi

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
04/07/2023 17:28 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menetapkan pemanis buatan jenis aspartam sebagai zat pemicu kanker atau bersifat karsinogen. 
WHO Tetapkan Pemanis Buatan Aspartam Pemicu Kanker, Perusahaan Ini Bisa Rugi. (Foto: Shutterstock)
WHO Tetapkan Pemanis Buatan Aspartam Pemicu Kanker, Perusahaan Ini Bisa Rugi. (Foto: Shutterstock)

IDXChannel - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menetapkan pemanis buatan jenis aspartam sebagai zat pemicu kanker atau bersifat karsinogen

Melansir Reuters, Jumat (30/6/2023), pengumuman tersebut dikabarkan akan dikeluarkan pada 14 Juli mendatang.

Keputusan ini akan diambil setelah Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang beroperasi di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menemukan penelitian bahwa pemanis buatan jenis aspartam masuk ke dalam kategori “kemungkinan memicu kanker bagi manusia” (possibly carcinogenic to humans).

Aspartam adalah pemanis buatan yang terbuat dari gabungan dua asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Zat ini umum digunakan untuk menggantikan peran gula pada makanan dan minuman.

Mengutip Alodokter, Aspartam merupakan bubuk berwarna putih yang tidak berbau. Pemanis buatan jenis ini terdapat dalam beberapa produk di pasaran, seperti sereal, permen karet bebas gula, minuman bersoda, susu berperisa, teh kemasan, kopi instan, yoghurt kemasan, es krim, salad dressing, saos tomat, dan jus buah.

Produk-produk yang mengandung aspartam tersebut sering dilabeli dengan istilah bebas gula, tanpa atau rendah kalori, atau tanpa gula.

Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menganggap aspartam aman sejak 1974. Pada 1996, FDA juga menyetujui pemanis jenis ini digunakan sebagai pemanis umum.

Namun, Center for Science in the Public Interest, sebuah kelompok advokasi konsumen, menyebut aspartam sebagai pemanis rendah kalori yang paling memprihatinkan karena ada bukti kuat bahwa aspartam menyebabkan kanker dan merupakan karsinogen yang kuat.

Kelompok ini bahkan menyarankan evaluasi untuk bahan pemanis jenis ini oleh IARC pada 2014 dan 2019.

Produsen Aspartam Ketar-Ketir

Pelarangan aspartame oleh WHO dapat berdampak bagi banyak industri, utamanya produsen makanan dan minuman, serta produsen pemanis buatan jenis ini.

Secara global, terdapat 5 pemasok aspartam terbesar berdasarkan pendapatan. Di antaranya HYET Sweet, Ingredion Inc., Daesang Corporation, Tate and Lyle, dan Kaifeng Xinghua Fine Chemical Ltd. (Lihat tabel di bawah ini.)

Pemasok utama aspartame global tersebut menguasai pasar hampir di seluruh benua di dunia, mulai dari Amerika Utara hingga Eropa dan Asia Pasifik. Bahkan perusahaan-perusahaan ini meraup pendapatan jumbo dari ‘berjualan’ aspartame.

Tak hanya pemasok utama, industri makanan dan minuman global juga berpotensi terdampak menyusul penetapan dari WHO.

Diketahui, berdasarkan riset Technavio, pasar makanan dan minuman bebas gula diperkirakan akan tumbuh sebesar USD40,13 miliar sepanjang 2022 hingga 2027.

Pasar industri ini disebut akan berkembang pada CAGR sebesar 9,53 persen selama periode perkiraan tersebut.

Salah satu tren utama yang memengaruhi pertumbuhan pasar makanan dan minuman ini adalah produsen yang menawarkan makanan dan minuman bebas gula dan rendah kalori. Sementara aspartame selama ini digunakan sebagai bahan pemanis yang lebih rendah kalori.

Menanggapi hal ini, mengutip Bloomberg, industri masih belum menentukan sikap dan langkah selanjutnya.

“Ada konsensus luas dalam komunitas ilmiah dan regulasi bahwa aspartam aman. Ini adalah kesimpulan yang dicapai berkali-kali oleh badan keamanan pangan di seluruh dunia,” kata American Beverage Association kepada Bloomberg dalam sebuah pernyataan.

Sementara perusahaan sekelas Coca-Cola dan PepsiCo menolak berkomentar kepada Bloomberg.

Di China, saham perusahaan produsen bahan makanan dan pemanis lainnya sempat melonjak imbas pengumuman WHO ini.

Dilaporkan SCMP, saham perusahaan produsen pemanis buatan lainnya, Shandong Sanyuan Biotechnology, Guilin Layn Natural Ingredients dan pembuat bahan tambahan makanan lainnya melonjak pada Jumat minggu lalu (30/6/2023) di bursa Shanghai dan Shenzhen.

Kenaikan ini karena ekspektasi permintaan untuk produk mereka dapat meningkat setelah laporan media bahwa aspartam pemanis buatan yang banyak digunakan mungkin bersifat karsinogenik.

Saham Sanyuan Biotechnology melonjak sebanyak 9,9 persen, sementara saham Guilin Layn melonjak 10 persen.

Ada pula saham perusahaan bahan makanan lain seperti Baolingbao Biology yang juga naik ke level tertinggi pada hari itu.

Perusahaan Anhui Jinhe Industrial juga naik 4,9 persen. Para perusahaan bahan makanan ini dengan mudah mengungguli kenaikan Indeks CSI 300 yang naik 0,5 persen.

Sebagai informasi, Sanyuan Biotechnology memproduksi erythritol, yang merupakan pemanis alami alternatif aspartame.

Sementara Guilin Layn memproduksi pemanis alami yang berasal dari tumbuhan dan Baolingbao juga memproduksi erythritol dan isomaltitol. Keduanya juga merupakan zat pemanis buatan pengganti gula. (ADF)

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement