Sebelumnya, WHO juga telah melakukan uji coba pada empat obat lain yang sayangnya hanya memberikan efek kecil hingga sama sekali tidak ada efeknya pada pasien Covid-19 yang ditawat.
Seperti tahun lalu, WHO memang masih berprinsip bahwa belum ada bukti kuat bahwa ekstrak tanaman artemisia yang digunakan masyarakat Madagaskar efektif dalam menyembuhkan pasien Covid-19.
Mereka sendiri masih tetap membantu Madagascar mengadakan ujicoba langsung obat yang menggunakan ekstrak tanaman artemisia dan tanaman lainnya. WHO hanya meminta agar seluruh data yang ada dari ujicoba tersebut diuji secara ilmiah sebelum ditarik kesimpulan bahwa obat itu bisa menyembuhkan pasien Covid-19.
Diketahui ekstrak tanaman artemisia jadi pusat pembicaraan tahun lalu karena diyakini mampu menyembuhkan pasien Covid-19 di Madagaskar. Tanaman Artemisia atau artemisia annua sendiri berasal dari Asia, namun tumbuh di banyak tempat di dunia dengan cuaca terik dan panas.
Tanaman ini telah dipakai dalam obat-obatan tradisional China selama lebih dari 2.000 tahun untuk mengobati beberapa penyakit, seperti malaria, mengurangi rasa sakit, dan demam. Dalam obat-obatan China, tanaman ini dikenal sebagai "qinghao".