Limbah kayu diolah menjadi wood pellet yang tak hanya bermanfaat, namun juga ramah lingkungan. Inovasi ini sejalan dengan visi Grand Batang
City untuk mewujudkan kawasan industri yang sustainable.
"Wood pellet produksi Sampoerna Kayoe nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar biomass power plant (green power plant). Hal ini merupakan langkah nyata Sampoerna Kayoe dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada energi terbarukan," tutur Johanes.
Johanes menjelaskan, Sampoerna Kayoe memiliki ambisi yang besar, yaitu menembus pasar global dengan target 100 persen ekspor.
Saat ini, produk-produk mereka telah menjangkau berbagai negara, di mana produknya digunakan oleh Biomass Power Plant di Jepang.
Kini, Sampoerna Kayoe melangkah lebih maju dengan berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang. Langkah strategis ini menandakan era baru bagi Sampoerna Kayoe, di mana mereka siap untuk memperluas jangkauannya dan berkontribusi lebih besar bagi kemajuan industri nasional.