Dugaan Kebocoran Data, Instansi Bilang ‘Bukan Data Penting’
1. PLN & 17 Juta Data Pelanggan
Kasus ini mencuat pada Agustus 2022, 17 juta data pelanggan PLN dijual ke situs breached.to, sebuah tangkapan layar menunjukkan akun ‘loliyta’ mengaku menjual data pelanggan PLN. Lengkap dengan ID pelanggan, nama pelanggan, nomor meteran, alamat, KWH, tipe energi, dan tipe meteran.
Meskipun demikian, PLN menyanggahnya dengan mengatakan bahwa data yang disebarkan itu bukanlah data riil dan aktual pelanggan PLN. Juru Bicara PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan data yang dibajak itu adalah replikasi.
Menurut PLN juga, data itu diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan analisa, data replika itu pun sudah tidak lagi diperbarui. Sehingga tidak akan membahayakan pelanggan.
2. Indihome & Browsing History Bocor
Setelah PLN, giliran Indihome. Provider home internet anak usaha PT Telkom ini juga dibobol servernya, setidaknya 26 juta data dibagikan ke breached.to, forum yang juga digunakan hacker yang membobol PLN menjual data yang didapatnya.
Data yang disebar mencakup history browsing, nama pelanggan, email, nomor telepon, jenis kelamin, juga nomor induk kependudukan (NIK).