Namun lagi-lagi, Telkom menyanggahnya. Perwakilan dari Telkom Group mengatakan bahwa setelah mengecek dan menyelidik 100.000 sampel data yang diduga bocor itu, Telkom menyatakan bahwa data bocor tersebut tidak valid, tidak cocok dengan NIK asli pelanggan.
Telkom juga mengatakan bahwa pelanggan Indihome hanya 8 juta, sementara hacker yang terlibat mengaku memiliki 26 juta data pelanggan.
3. Jasa Marga & 252 Gb Data Pelanggan
Pada Agustus kemarin, Jasa Marga juga diterpa isu dugaan kebocoran data. Kali ini hacker mengaku berhasil mengakses 252 Gb data di lima server Jasa Marga. Lagi-lagi, data tersebut juga disebar luaskan di fourm breached.to.
Adapun data yang diakses hacker adalah data pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan Jasa Marga. Perusahaan pun menyampaikan klarifikasi bahwa data tersebut tidak berkaitan dengan pelanggan Jasa Marga.
Selain itu, Jasa Marga juga mengaku telah mematikan server yang terkena serangan dan berupaya memindahkan data ke server yang lebih aman.