Anont mengatakan jika sayembara yang ia adakan itu dikarenakan dirinya yang tidak ingin menunggu lebih lama lagi karena takut putrinya terlalu tua untuk menikah nantinya. Ia mengaku siap untuk menyerahkan bisnis perdagangan dan ekspor duriannya kepada generasi berikutnya dan pensiun.
Tidak harus berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan, Anont hanya berharap pria yang akan menjadi menantunya kelak merupakan orang yang baik, pekerja keras dan bukan seorang penjudi, serta yang terpenting pria tersebut harus mencintai putrinya.
Mengetahui keputusan sang ayah, putrinya merasa tidak keberatan. Meskipun pada awalnya putrinya mengira jika sang ayah bercanda, namun pada akhirnya ia dan saudara-saudaranya memutuskan untuk menghormati keputusan sang ayah.
Namun sayangnya karena banyaknya lamaran yang masuk hingga tidak terkendali, lama kelamaan Anont merasa pusing dan pada akhirnya ia meminta para pelamar untuk berhenti, dan ia pun terpaksa menghentikan sayembara yang ia adakan tersebut.
(NDA/ALYSSA)