Di sisi lain, pembangunan ini juga dilakukan karyawan SS sebagai tanda terima kasih sekaligus selamat kepada salah satu pengembang kereta di Pulau Jawa, D. Marscalk, yang sudah memasuki masa pensiun.
Memiliki gaya khas era kolonial, Stasiun Bogor berarsitektur Indische Empire dengan massa bangunan simetris. Pihak SS juga sengaja memberikan penekanan di lobi utama dan bagian tengah stasiun dengan gaya neoklasik.
Masih menurut laman Heritage KAI, Stasiun Bogor mempunyai bagian unik lainnya, yakni atap pediment segitiga dan gerbang lengkung. Kedua elemen ini memberikan kesan mewah dan anggun untuk bangunan secara keseluruhan. Stasiun ini juga dilengkapi dengan pintu serta jendela kayu menjulang, yang semakin menambah kesan megah.
Pada bagian peron utama terdapat deretan pintu-pintu. Pintu tinggi dan besar, yang menandakan letak kantor administrasi stasiun tersebut, menciptakan kesan ‘jadul’ dan klasik. Tentu saja, ini menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh Stasiun Bogor.