IDXChannel - Tren elektrifikasi termasuk hadirnya mobil listrik masih membuat keraguan pada sebagian orang. Hingga pada akhirnya ketakutan itu menimbulkan mitos-mitos yang sebenarnya sifatnya salah kaprah.
Setidaknya MNC Portal telah merangkum, Kamis (22/12/2021) sebanyak 5 mitos yang salah tentang kehadiran mobil listrik di dunia:
1. Gampang konslet saat hujan dan menerjang banjir
Anda perlu ketahui bahwa pada impelentasinya pihak pabrikan sudah melakukan riset dengan kekat dan menyeluruh untuk memastikan mobil listrik dapat tahan lama dan awet serta tidak gampang konslet. Mitos tersebut pada akhirnya dipatahkan dengan data dan riset yang dilakukan oleh pihak pembuat mobil. Banyak pihak pabrikan yang melakukan uji coba dengan menyeburkan mobil EV itu kedalam air. Hasilnya ditemukan tidak ada dampak apapun dan mobil dapat berjalan dengan normal.
2. Tidak ramah lingkungan
Di Indonesia sendiri memang mobil listrik tetap mengeluarkan emisi CO2. Namun kadarnya terlampau kecil dibanding CO2 hasil emisi pada mobil berbahan bakar ICE alias bensin. Hitunganya mobil listrik menghasilkan 1,07 kilogram CO2 /kilowatt-jam listrik yang digunakan. Pada mobil listrik dengan baterai 80 kWh jumlah CO2-nya mencapai 85,6 kilogram. Sedangkan mobil bertenaga bensin perlu 40 0 liter bahan bakar sehingga menghasilkan 92,4 kilogram CO2. Jadi dapat disimpulkan bahawa mobil listrik lebih ramah lingkungan ketimbang mobil bensin.
3. Kecepatan mobil listrik pelan
Mitos selanjutnya banyak yang mengatakan bahwa kecepatan mobil tidak pelan. Hal itu disebabkan karena tidak ada sistem mekanikal yang dapat menyemburkan dorongan dengan instan. Namun hal itu ditepis oleh pihak pabrikan EV. Nyatanya sudah banyak pabrikan mobil yang mengeluarkan mobil dengan tenaga brutal. Salah satunya adalah pabrikan mobil Tesla yang membuat unit roadster yang mampu menyemburkan tenaga listrik dari 0-100km/jam hanya dalam "4,2 detik saja.