"Kalau saya pergi, katakan dari Manado ke Bitung, di Bitung habis, ngecasnya dimana, belum tentu ada. Jadi infrastruktur juga atau ekosistem untuk mendukung ini belum terlalu siap. Jadi masyarakat Indonesia masih tanya-tanya," tuturnya.
Yang ketiga masalah mental. Dengan kondisi di Indonesia yang sering banjir, apakah kalau pakai mobil listrik kesetrum atau tidak. Mental itu yang masih menjadi tanda tanya masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu kata dia, kalau melihat data, penjualan mobil listrik di Indonesia masih kecil, memang di dunia juga tidak terlalu besar, tetapi trend ke arah sana sudah terlihat.
"Toyota grup, Daihatsukan di bawah Toyota grup. Pada waktunya kami pasti akan mengeluarkan. Kan itu antara supply dan demand, kalau ada demand, harus kita supply, kalau demandnya tidak ada, mau disupply tidak ada yang beli. Pada waktunya nanti kami akan menyediakan sepanjang memang demandnya sudah keluar," tutupnya. (RAMA)