"Selain itu, berhati-hatilah dengan email dan pesan teks phishing yang asing. Jangan sekali-sekali mengklik sesuatu yang mencurigakan atau menanggapi siapa pun yang tidak kita kenal di internet termasuk pelaku kejahatan yang sering mengaku sebagai keluarga atau teman,” imbuhnya.
Menurutnya, sering-seringlah menggunakan website pemeriksa kebocoran data pribadi yang di dalam database-nya mempunyai miliaran akun yang sudah bocor untuk mengetahui apakah ada akun daring yang bocor dalam kejadian kasus kebocoran sebelumnya.
"Untuk mengecek akun kita menjadi korban peretasan atau tidak, bisa menggunakan firefox mozilla yang bisa diakses di https://monitor.firefox.com, selain itu ada https://www.avast.com/hackcheck dan https://haveibeenpwned.com," tandasnya. (TYO)