6. CD Polillas Ceuta
Selanjutnya, ada CD Polillas Ceuta asal Spanyol yang juga diakuisisi pengusaha Indonesia. Batavia Sport Group (BSG) mengakuisisi klub itu pada September 2020.
BSG diketahui bekerja sama dengan salah satu akademi sepak bola, ASIOP. Sebelum diakuisisi BSG, Polillas disebut mengalami krisis finansial akibat terjangan pandemi Covid-19.
Dengan diakuisisinya klub Spanyol ini, maka diharapkan para pemain muda Indonesia bisa mendapatkan kemudahan untuk merumput di liga Spanyol.
7. CF Estrela Amadora SAD
Klub Portugal pun tak ketinggalan menjadi tujuan akusisi pengusaha Indonesia. Pakuan Football Enterprise resmi mengakuisisi CF Estrela Amadora SAD pada Mei 2022. Klub ini berada di papan tengah klasemen sementara pada liga musim 2021-2022.
Sementara itu, Pakuan sendiri merupakan perusahaan yang memang berfokus di bisnis sepak bola milik Dodi Irwano Suparno dan Jaino Matos. Harapannya, bannyak pemain Indonesia yang bisa berkarir dan bermain di liga Portugal melalui akuisisi ini.
8. US Lecce
Dari Italia, saham milik salah satu klub besar, US Lecce, diakuisisi oleh Alvin Sariaatmadja yang membentuk konsorsium. Bersama konsorsiumnya itu, Alvin menguasai 10% saham Leece lantaran ada pemegang saham lain yang berencana melepas kepemilikannya.
Sebelumnya, nama Raffi Ahmad santer diberitakan mengambil alih saham Lecce karena terlihat adanya jersey Lecce dengan nama Raffi. Hal itu tak terbukti dan dibantah Lecce Prima, salah satu media Italia.
Baca pembahasan mengenai Pemain Abroad Indonesia selengkapnya di Sportstars.id melalui link berikut https://www.sportstars.id/tag/pemain-abroad-indonesia.
(RRD)