Google dituduh memungkinkan pengguna di beberapa negara untuk berbagi konten yang biasanya akan melanggar aturan terhadap pidato kekerasan. Meski demikian, Google hingga kini belum memberi komentar.
Google telah didenda hampir USD365 juta oleh Rusia atas "konten terlarang" di YouTube yang diduga mempromosikan "ekstremisme dan terorisme" dan yang menurut para pejabat termasuk informasi palsu tentang perang di Ukraina.
Pada Mei, cabang Google Rusia sendiri telah mengajukan kebangkrutan, dengan mengatakan bahwa kantor tersebut “tidak dapat dipertahankan” untuk melanjutkan operasinya. (TYO)