Entah kenapa, Yusuf Mansur bercerita bahwa pada 2005 dirinya sudah punya mobil Alphard, jumlahnya 8 unit. Lalu, dia lompat ke cerita bahwa anaknya yang bersekolah di Daarul Quran itu bayar uang sekolah, bahkan ada yang nunggak dan ditegur sekolah.
"Nah, dari kejadian itu bagaimana bisa saya dituduh penipu? Bahkan, ada wali santri yang melaporkan, unbelievable! Kalau bukan karena hasat-husut iri dengki, enggak akan terjadi," katanya.
Tambah parahnya lagi, mobil tersebut dilihat beliau dengan kondisi yang sudah berbeda. Jadi, ternyata di muka mobil ditempelkan branding restoran beliau. Tapi, saat Yusuf Mansur pulang haji dan dijemput dengan mobil tersebut, branding restoran beliau sudah dicopot dan diganti dengan branding lainnya yang setipe.
"Ini kesalahan saya. Bukan soal tipu menipu, enggak, tapi soal kesalahan ini. Pun soal batu bara, enggak. Dari dulu saya ngalah mulu, ikut ganti di beberapa orang, ada satu orang Rp23 miliar. Belum lain-lain. Kalau sekarang ada yang mau mempermasalahkan, silakan ke polisi saja," katanya.
Ustaz Yusuf Mansur juga menceritakan bahwa ada kejadian dirinya merasa dituduh yang tidak benar. Jadi, beliau berkata bahwa Ustaz Yusuf Mansur sudah pakai tarif, diberangkatkan ke Medan, ceramah soal sedekah, sampai sana terkumpul Rp60 juta, uang itu 'digondol' ke Jakarta. Cerita ini kemudian diklarifikasi.
"Waktu itu suasananya gimana-gimana, saya bilang iya pak Insyaallah saya akan perbaiki. Padahal di dalam hati, saya akan kontak beliau yang dimaksud itu yang sebagai informan dia, mau nanya benar enggak saya begitu," katanya.
Untungnya ada 3 saksi dalam peristiwa ini. Tiket, kata Ustadz Yusuf Mansur, beli sendiri. "Memang gelar sorban (minta sedekah) dan terkumpul Rp60 juta, tapi demi Allah tidak ada sepeserpun uang itu yang saya ambil dan bawa ke Jakarta," katanya.
Di pernyataannya, Yusuf Mansur pun menerangkan bahwa sekalipun ada kasus ini, dia tidak akan menghentikan niatnya untuk memajukan ekonomi bangsa dan umat. Pun dirinya tak akan berhenti berdakwah di jalan kebenaran.
"Sekalipun ada kasus ini, saya enggak akan berhenti memajukan kesejahteraan umat. Saya tidak akan berhenti juga jadi ustaz," terang Yusuf Mansur
"Saya juga masih penasaran untuk minta teman-teman publik, siapa yang pernah jadi panitia saya sejak 1999 hingga 2021, kalau memang ada cerita saya minta duit, narikin duit, dan ngegondol duit sedekah, tapi berani bersaksi menjelaskan kebenaran jangan cuma ngecap, kalau benar, satu saja, saya berhenti jadi ustaz. Ini semata-mata saya sampaikan, mana buktinya saya nipu," tutup dia. (TYO)