sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Facebook Blokir Donald Trump hingga 2023

Ecotainment editor Tia Komalasari/IDXChannel
05/06/2021 07:25 WIB
Facebook Inc mengumumkan melakukan suspend terhadap mantan Presiden AS Donald Trump hingga setidaknya Januari 2023, Jumat waktu setempat (4/6/2021).
Facebook Inc mengumumkan melakukan suspend terhadap mantan Presiden AS Donald Trump hingga setidaknya Januari 2023.  (Foto: MNC Media)
Facebook Inc mengumumkan melakukan suspend terhadap mantan Presiden AS Donald Trump hingga setidaknya Januari 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Facebook Inc mengumumkan melakukan suspend terhadap mantan Presiden AS Donald Trump hingga setidaknya Januari 2023, Jumat waktu setempat (4/6/2021). Mereka juga mengumumkan akan memberlakukan peraturan yang sama bagi para pemimpin dunia yang melanggar aturan di situsnya.

Facebook telah menangguhkan akun Trump sehari setelah kerusuhan Capitol Hill 6 Januari yang menyebabkan banyak korban. Penangguhan tersebut dilakukan karena Trump dinilai telah melakukan penghasutan melalui akun media sosialnya. Penangguhan itu akan berlangsung setidaknya dua tahun sejak tanggal pemblokiran awal dan hanya akan dicabut jika risiko terhadap keselamatan publik telah surut.


Sebelumnya Trump telah dilarang secara permanen oleh Twitter (TWTR.N) dan tetap ditangguhkan oleh YouTube Alphabet (GOOGL.O) setelah kerusuhan. Trump, yang minggu ini menutup blognya yang baru diluncurkan, telah megumumkan rencana untuk memulai platformnya sendiri.

"Mengingat beratnya keadaan yang menyebabkan penangguhan Mr. Trump, kami percaya tindakannya merupakan pelanggaran berat terhadap aturan kami yang pantas mendapatkan hukuman tertinggi yang tersedia di bawah protokol penegakan baru," kata kepala urusan global Facebook Nick Clegg dalam posting tersebut seperti dikutip dari Reuters.

Dewan pengawas Facebook, sebuah kelompok independen yang didanai oleh perusahaan yang mengatur sebagian kecil dari keputusan konten kontroversial, pada bulan Mei mendukung pemblokiran perusahaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Trump. 

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement