Trump mengkritik keputusan itu sebagai bentuk penyensoran dan penghinaan terhadap pemilihnya. Dia mengecam keputusan itu dan mengulangi klaim palsu tentang penipuan pemilih.
"Putusan Facebook adalah penghinaan terhadap 75 juta orang yang memecahkan rekor, ditambah banyak lainnya, yang memilih kami dalam Pemilihan Presiden yang Dicurangi 2020. Mereka seharusnya' tidak diizinkan untuk lolos dari penyensoran dan pembungkaman ini, dan pada akhirnya, kita akan menang. Negara kita tidak dapat menerima penyalahgunaan ini lagi!" Beberapa penyelidikan belum menemukan bukti kecurangan pemilu," ujarnya.
Trump menambahkan, "Lain kali saya di Gedung Putih, tidak akan ada lagi makan malam, atas permintaannya, dengan Mark Zuckerberg dan istrinya. Semuanya akan menjadi bisnis!"
Facebook mengatakan akan bekerja dengan para ahli untuk memutuskan kapan risiko keamanan publik telah mereda agar Trump dapat dipulihkan ke platformnya. Mereka mengatakan akan mengevaluasi faktor-faktor termasuk contoh kekerasan, pembatasan pertemuan damai dan penanda kerusuhan sipil lainnya. (TIA)