Kesepakatan siaran utama untuk Piala Dunia tahun ini ditandatangani selama kepresidenan Sepp Blatter dalam kesepakatan dua turnamen untuk acara Rusia dan Qatar. Itu termasuk kesepakatan dengan Fox di Amerika Serikat dan penyiar Qatar BeIN Sports dari 2011.
FIFA membayar panitia pelaksana negara tuan rumah, hadiah uang, perjalanan dan akomodasi untuk tim dan staf pendukung. Mereka juga mengucurkan dana untuk membantu mengembangkan olahraga di negara tuan rumah setelah Piala Dunia berakhir nanti.
Juara Piala Dunia 2022 ini akan kecipratan hadiah senilai USD44 juta (Rp690,96 miliar) dari total USD440 (Rp6,9 triliun).
FIFA juga memastikan paket sponsor pada Piala Dunia 2022 sudah sold out. Slot tujuh mitra FIFA, tujuh sponsor utama Piala Dunia, serta sponsor regional di masing-masing lima wilayah FIFA yakni Eropa, Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara, Amerika Utara, dan Amerika Selatan, semuanya sudah terisi.
Federasi Sepak Bola dunia itu memang terkenal jago dalam mengatur akunnya dalam siklus empat tahun di setiap Piala Dunia. Untuk siklus 2015-2018 menjelang Piala Dunia Rusia, badan pengelola menghasilkan USD6,4 miliar (Rp100,4 triliun).
Pendapatan tersebut digunakan untuk membantu badan anggota melewati paceklik ketidakpastian pada tahun 2020 ketika sepak bola tim nasional dan pertandingan kualifikasi Piala Dunia hampir seluruhnya ditutup.
Diperkirakan, pendapatan organisasi kemungkinan akan mendekati USD10 miliar (Rp157 triliun) dalam empat tahun ke depan. Itu terjadi berkat strategi keuangan baru untuk sepak bola wanita dan Piala Dunia 2026 yang diperluas di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, yang akan menampilkan 48 tim bersaing untuk pertama kalinya, naik dari sekarang 32.
(FRI)