Mengutip Morning Express, sebagai salah satu orang paling tajir di China, Xu lahir di sebuah desa kecil di Henan pada 1958 dari keluarga yang sangat miskin. Dia kehilangan ibunya beberapa bulan setelah dilahirkan. Kemudian nenek dari pihak ayah mengambil alih pengasuhan karena ayahnya yang merupakan veteran perang harus bekerja di sebuah gudang.
Dia menjalani kehidupan masa kecil saat China mengalami bencana ekonomi dan kelaparan. Akibatnya, Xu kecil selalu merasa kelaparan. Sepanjang masa kecilnya, dia hanya makan ubi jalar dan roti kukus. Karena serba kekurangan, dia tak pernah membeli pakaian baru. Pakaian yang dikenakan penuh dengan tambalan di mana-mana.
"Benar-benar ditambal di semua tempat dan yang saya makan hanya ubi jalar dan roti kukus. Saya ingin meninggalkan desa secepatnya, mencari pekerjaan di kota dan bisa makan lebih baik," kenang dia.
Tak lama setelah revolusi budaya berakhir pada 1977, Xu mencoba mendaftar di universitas tapi gagal. Tahun berikutnya, dia mencoba lagi dan berhasil diterima di Wuhan Institute of Iron and Steel.
Dosennya, Meng Xiankun mengingat Xu sebagai mahasiswa yang banyak bicara dan mudah bergaul. Bahkan, dia ditunjuk sebagai komisioner kesehatan kelas.