"Dia tidak pernah mengeluh," ucap Meng dan menambahkan Xu memiliki kemampuan yang baik untuk berteman, dikutip dari The Guardian.
"Dia pandai dalam pekerjaannya, rendah hati, pekerja keras, sangat pintar, pandai berurusan dengan orang," puji atasannya.
Seperti banyak anak muda China yang ambisius, Xu tidak puas dengan pekerjaan tetap. Pada 1992, Xu pergi mencari pekerjaan ke Shenzhen, sebuah kota kecil di perbatasan dengan Hong Kong. Di sinilah, banyak miliarder China mengembangkan bisnis mereka dan mencapai kesuksesan. Pada 1996, Xu pun mendirikan Evergrande di Guangzhou.
Selama 25 tahun, perusahaan mengalami pertumbuhan besar-besaran. Ketika grup tersebut IPO di Hong Kong pada 2009, Evergrande berhasil mengumpulkan dana 9 miliar dolar AS. Saat ini, menurut Financial Times, dia memiliki 778 proyek yang sedang dibangun di 223 kota di China.
Untuk waktu yang lama, model bisnis Evergrande, meminjam uang dalam jumlah besar dan secara agresif menjual apartemen yang bahkan belum dibangun. Dia juga mengakuisisi klub sepak bola terbesar di China, Guangzhou FC, dan menandatangani kontrak dengan mantan pelatih kepala Italia Marcello Lippi dalam kesepakatan senilai sekitar 30 juta euro pada 2012.