Modal yang diperlukan dan harus dipersiapkan para fashion designer ada beberapa hal, yaitu pengetahuan mengenai mode disertai keahlian dan keterampilan yang mumpuni di bidang tersebut, kreativitas dalam merancang busana, dan wawasan mengenai perkembangan mode.
Salah satu tujuan menjalankan bisnis adalah memperoleh pendapatan dan keuntungan. Sebelum memperoleh keuntungan terdapat perhitungan titik impas atau balik modal yang dikenal dengan break even point (BEP).
Selain itu bisnis juga harus mengeluarkan biaya, baik untuk membeli peralatan maupun produksi biaya. Dalam bisnis fashion design dapat dikategorikan menjadi dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Berikut analisis usaha untuk rancangan baju pengantin:
Biaya tetap:
Mesin jahit Singer: Rp2500.000
Mesin obras: Rp1.875.000
Patung manekin: Rp1.500.000
Gunting: Rp12.000
Pita pengukur: Rp8.000
Jarum jahit: Rp7000
Jarum pentul: Rp12.500
Total biaya tetap = Rp5.914.500
Biaya variabel:
Benang jahit Astra: Rp6000
Kain tail silk Rp30.000
Kain organdhi: Rp180.000
Kain abutai: Rp9.000
Kain tail: Rp22.500
Kain gula: Rp4.500
Resleting jepang Rp1000
Payet batangan Rp70.000
Payet pasir Rp70.000
Payet lempeng Rp15.000
Kom Rp4000
Balance Rp12.000
Bordir kelopak Rp240.000
Biaya jahit Rp750.000
Biaya pasang payet Rp250.000
Biaya listrik Rp150.000
Biaya promosi Rp125.000
Biaya transportasi Rp50.000
Total biaya variabel = Rp1.989.000
Total biaya = Rp7.903.500
(SANDY)