Sebab dari data yang dipaparkan Rashid, BWF sebenarnya bisa menghasilkan pendapatan sebesar 25,1 juta dolar (AS) atau sekira Rp357 miliar sepanjang kalender BWF.
Jumlah ini tentu bisa disisihkan untuk para juara. Namun tak lama dari kritik itu, Sekretaris Jenderal Bulutangkis Dunia (BWF) Thomas Lund mengklarifikasi. Katanya, memang tidak ada hadiah uang tunai, namun dia menjamin setiap pendapatan dari kejuaraan pasti akan kembali ke para pemain.
“Kejuaraan dunia tidak pernah ada hadiah uang. Hal itu sama seperti Olimpiade, namun setiap uang dari pendapatan kami, kami berikan kembali untuk bulu tangkis. Kami melakukan tur dunia yang menguntungkan dan hal itu adalah bagian terbesar dari kompetisi kami,” ucap Lund dikutip dari laman The Star pada 2020 lalu.
Thomas Lund juga mengatakan kebijakan ini sudah diterapkan sejak awal Kejuaraan Dunia ini dimulai. Hal yang sama diterapkan pada turnamen besar lainnya seperti Piala Thomas-Uber, Piala Sudirman, dan Kejuaraan Dunia Junior.