IDXChannel - Langkah Singapura dan tiga negara lainnya, yaitu Brunei, Malaysia, dan Thailand yang mendaftarkan kebaya ke UNESCO menjadi sorotan.
Salah satu pertanyaan besarnya adalah, bagaimana langkah Indonesia sejauh ini dalam upaya mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO sehingga bisa dilangkahi oleh empat negara tetangga tersebut?
Menanggapi hal ini, Ketua Gerakan Perempuan Berkebaya Indonesia, Rahmi Hidayati mengungkapkan, usaha Indonesia untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebenarnya telah digaungkan lewat kampanye Kebaya Goes to UNESCO. Ia bahkan menyebut, usul untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO sudah ia lakukan sejak 2017.
"Saya pertama kali menyampaikan usulan ke UNESCO itu dalam acara 1.000 Perempuan berkebaya yg diadakan tgl 3 Maret 2017," ujar Rahmi, dalam pesan singkatnya kepada MNC Portal, Jumat, (25/11/2022).
Meski begitu, Rahmi menyebut, untuk mendaftarkan kebaya sebagai warisan tak benda ke UNESCO bukanlah sesuatu yang instan, alias membutuhkan proses yang cukup panjang. Dalam hal ini, ia tak menampik bahwa Indonesia memang kalah cepat dan kurang concern untuk melakukan upaya tersebut.
Padahal, terdapat sejumlah tahapan yang harus dilalui suatu negara untuk mendaftarkan warisan budayanya ke UNESCO. Sementara, Indonesia sendiri masih jauh dalam kata siap untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO.