Pemilik rumah meminta anonimitas untuk melindungi privasi mereka. Identitas mereka pun tidak boleh diketahui oleh siapapun. Apa yang tidak mereka sadari sampai mereka tiba di Bali adalah bahwa mereka telah membeli sebuah vila.
Dekat dengan tempat selancar di Pantai Echo Canggu dan dikelilingi oleh area persawahan. Mereka pun puas dapat menemukan 'tempat persembunyian' yang sebenarnya.
"Ketika saya melangkah ke vila, saya tidak bisa mendengar suara," ucap Margaux.
Pasutri ini lantas menamakannya sebagai Villa Zelie dan kemudian mendesain ulang properti di dalamnya. Vila tersebut dilengkapi lima kamar tidur, dengan view desa dan 10 paviliun. Vila-vila yang berfungsi sebagai kamar tidur tersebar di sekitar tepi properti, dan paviliun tamu serta paviliun makan terletak di belakang kolam renang.
Ketika pasangan itu pertama kali melihat properti itu, ia memiliki paviliun utama dengan dua gladak, atau vila. Mereka ingin merenovasi properti itu agar sesuai dengan anggota keluarga mereka yang terdiri dari lima orang, namun tetap tidak mengubah suasana rumah yang terang dan lapang.