1. 5408 Thé
5408 Thé diambil dari nama astronom Indonesia Pik-Sin Thé.
Asteroid di sabuk utama ini ditemukan pada 25 Maret 1971 oleh dua astronom yakni CJ van Houten dan Ingrid van Houten-Groeneveld, pasangan astronom dari Universitas Leiden Belanda dan T Gehrels, Observatorium Palomar.
2. 12176 Hidayat
Bambang Hidayat adalah promotor aktif astronomi di Indonesia. Dikenal karena karyanya tentang biner visual dan bintang garis emisi H. Ia adalah direktur Observatorium Bosscha selama 1968-1999 dan wakil presiden IAU selama 1994-2000.
Asteroid ini ditemukan pada 16 Oktober 1977 oleh C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld.
3. 12177 Raharto
Nama Raharto pada asteroid diambil dari nama astronom asal Indonesia Moedji Raharto yang lahir pada 1954. Ia adalah seorang dosen senior di Institut Teknologi Bandung dan direktur Observatorium Bosscha di Lembang selama 2000-2003.
Asteroid Asteroid 12177 Raharto pertama ditemukan pada 16 Oktober 1977 oleh C. J. van Houten dan I. van Houten-Groeneveld pada pelat Palomar Schmidt yang diambil oleh T. Gehrels.