IDXChannel - Deteksi dini masalah kesehatan yang berkaitan dengan otak kini dapat dilakukan dengan brain check up. Dokter merekomendasikan mulai dari usia 40 tahunan melakukan pemeriksaan otak ini.
Sebab, masalah stroke kini sudah banyak menyerang kelompok produktif. Itu kenapa, deteksi dini dengan brain check up sangat diperlukan, terlebih seseorang yang memiliki pekerjaan berbasis mengasah kemampuan otak.
"Brain check up ini banyak dilakukan di level manager maupun lebih tinggi. Mereka kebanyakan ingin mencegah stroke dengan mengetahui risiko tubuhnya," kata dr Adin Nulkhasanah, SpS, selaku Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RS Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono, Jakarta, saat ditemui langsung, Senin (6/2/2023).
Dr Adin menambahkan, tes ini bukan untuk mereka yang sakit, melainkan mereka yang masih sehat tetapi ingin tahu bagaimana risiko kesehatan otaknya.
Pada 2022, RS PON Jakarta memberikan layanan Brain Check Up kepada 34 orang.
"Dari mereka ini, kebanyakan berusia di atas 40 tahun. Ada yang check up dari perusahaannya, ada juga yang cek karena punya riwayat keluarga," kata dr Adin.
Ada alasan khusus mengapa Brain Check Up ini direkomendasikan untuk mereka yang berusia 40-an. Sebab, pada usia itu metabolisme tubuh sudah mature dan pada orang-orang yang punya riwayat keluarga, tubuhnya sudah mulai menunjukkan respons.
"Itu kenapa usia 40-an kami rekomendasikan. Tapi, kalau lebih muda boleh lakukan Brain Check Up terlebih jika punya riwayat hipertensi, masalah diabetes, atau jantung," ungkap dr Adin.
Pada pelaksanaannya, seseorang yang akan melakukan Brain Check Up bakal menjalani serangkaian pemeriksaan. Total ada 15 tes yang dikerjakan seharian di rumah sakit.
"Biasanya pasien dijadwalkan mulai dari jam 7 pagi hingga 4 atau 5 sore. Jika tidak bisa seharian, kami akan bagi dua tes untuk esok harinya," kata dr Sardiana Salam, SpS, selaku Koordinator Pelayanan Medik dan Keperawatan RS PON Jakarta.
Apa saja pemeriksaan yang akan dijalani selama Brain Check Up?
1. Pemeriksaan Fisik Neurologi
2. Pemeriksaan Neurobehavior
3. Pemeriksaan Neuro Oftalmologi
4. Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)
5. Pemeriksaan Transcranial Doppler atau Carotid Duplex (TCD/CD)
6. Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Brain + Magnetic Resonance Angiography (MRA)
7. Pemeriksaan Echocardiografi
8. Pemeriksaan EKG dan Treadmill
9. Pemeriksaan Laboratorium (dengan Tumor Marker)
10. Pemeriksaan Thorax Foto
11. Pemeriksaan USG Whole Abdomen
12. Pemeriksaan Penyakit Dalam
13. Pemeriksaan Pulmonologi (Spirometri + Bronkodilator)
14. Pemeriksaan Gigi dan Mulut (Panoramik Gigi)
15. Pemeriksaan THT
Menjadi pertanyaan sekarang, berapa biaya Brain Check Up di RS PON Jakarta?
Dijelaskan dr Adin, ada dua paket yang ditawarkan. Untuk paket general heart brain check up, biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp20.430.000 untuk 15 pemeriksaan di atas.
Namun, ada paket yang lebih murah yaitu paket general brain check up seharga Rp14.735.000.
Bedanya, di paket ini Anda tidak melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan USG Whole Abdomen, pemeriksaan penyakit dalam, pemeriksaan Pulmonologi (Spirometri + Bronkodilator), pemeriksaan Gigi dan Mulut (Panoramik Gigi), dan pemeriksaan THT.
"Untuk pembayaran, sejauh ini Brain Check Up hanya ditanggung oleh tiga asuransi saja yaitu Jasindo, InHealth, dan AdMedika.
BPJS tidak menanggung pelayanan preventif ini," ungkap dr Elda Bernia Bangun selaku Koordinator Tim Pemeriksaan Layanan Brain Check Up RS PON Jakarta. (NIA)