sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kolaborasi Nuanu-Andra Matin Hadirkan Museum Seni Eugene Kangawa di Bali

Ecotainment editor taufan sukma
01/06/2024 21:18 WIB
ada banyak kesamaan antara praktik arsitekturnya dengan karya Kangawa, termasuk kekagumannya terhadap elemen alam, seperti matahari, angin, dan bayangan.
Kolaborasi Nuanu-Andra Matin Hadirkan Museum Seni Eugene Kangawa di Bali (foto: MNC media)
Kolaborasi Nuanu-Andra Matin Hadirkan Museum Seni Eugene Kangawa di Bali (foto: MNC media)

IDXChannel - Komunitas seni yang berbasis di Bali, Nuanu Kota Kreatif, berkolaborasi bersama  seniman Jepang-Amerika, Eugene Kangawa, dan arsitek terkemuka Indonesia, Andra Matin.

Kolaborasi lintas disiplin seni tersebut menghasilkan sebuah museum seni permanan yang diberi nama Eugene Museum. Rencananya, museum yang berlokasi di kawasan Nuanu, Bali, tersebut bakal mulai beroperasi pada 2026 mendatang.

Meliputi area seluas lebih dari satu hektar, museum ini akan mencakup 3.000-meter persegi dengan lebih dari 15 ruang galeri, kafe, perpustakaan, dan ruang baca.

Selain berfungsi sebagai ruang pameran, Eugene Museum bertujuan menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan keterlibatan komunitas dengan penekanan kuat pada partisipasi sosial.

"Eugene Museum mewakili tonggak penting dalam komitmen Nuanu untuk berkontribusi dan membentuk lanskap seni dan budaya Bali serta Indonesia," ujar Pendiri Komunitas Nuanu, Sergey Solonin, dalam keterangan resminya.

Dengan mengintegrasikan seni kelas dunia dan desain arsitektur inovatif, Nuanu bertujuan menciptakan pusat pertukaran budaya dan keunggulan artistik.

Menurut Solonin, museum ini tidak hanya meningkatkan penawaran budaya Nuanu, namun juga memperkuat perannya sebagai pemimpin dalam mempromosikan dan mendukung seni.

"Saya berterima kasih atas antusiasme dari berbagai komunitas dan kolektor dari Indonesia dan luar negeri, yang mengusulkan dan mendukung realisasi Eugene Museum, yang akan menjadi rumah permanen untuk karya saya," ujar Kangawa, dalam kesempatan yang sama.

Diksi Nusantara, yang merujuk pada kepulauan dalam Bahasa Indonesia, merupakan kata yang sarat dengan sejarah dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Dalam pengertian terpisah tetapi terhubung pada saat yang sama ini, menurut Kangawa, dirinya berpikir bagaimana seluruh dunia bisa dianggap juga sebagai sebuah gugusan kepulauan.

"Bali adalah tempat yang indah yang melimpah dengan alam dan filosofi hidup, dan saya merasa tempat ini memiliki keselarasan khusus dengan karya saya. Saya berharap para pengunjung dapat merasakan simbiosis antara seni, alam, dan kehidupan melalui kunjungan mereka di Eugene Museum," tutur Kangawa.

Sementara, Andra Matin menyatakan bahwa ada banyak kesamaan antara praktik arsitekturnya dengan karya Kangawa, termasuk kekagumannya terhadap elemen alam, seperti matahari, angin, dan bayangan.

"Dengan menyatukan Eugene Museum dan lanskap sekitarnya, kami telah merancang agar cahaya alami beresonansi dan beradaptasi dengan ruang interior museum sepanjang hari," ujar Andra.

Selain yang diperlukan untuk tampilan karya seni, menurut Andra, seluruh museum akan menggunakan pencahayaan buatan minimal dan merupakan pendekatan unik yang menandai komitmen dalam membangun museum yang berkelanjutan.

"Salah satu misi yang ingin saya capai melalui Nuanu adalah memberikan akses kepada masyarakat terhadap seni dan pendidikan seni. Saya berharap kolaborasi artistik dengan Eugene Kangawa ini tidak hanya menginspirasi tetapi juga berkontribusi pada misi tersebut dan menambah kekayaan serta keragaman budaya di kawasan ini," sahut Solonin.

Dikenal karena pendekatan konseptualnya terhadap seni, Kangawa menciptakan karya yang memanfaatkan dan memperluas imajinasi, mengeksplorasi tema-tema universal seperti cinta, takdir, dan kefanaan.

Instalasinya, yang menggabungkan lukisan, objek, suara, dan gambar bergerak, memanipulasi fenomena alam untuk memprovokasi pengalaman sensorik yang mendalam.

Sebagai seniman termuda yang pernah mengadakan pameran tunggal di Museum of Contemporary Art Tokyo, karya Kangawa yang ekstensif akan dipamerkan di Eugene Museum, menampilkan lebih dari 15 instalasi permanen, termasuk karya-karya yang sudah ada dan yang baru dipesan.

Karya sorotan termasuk 'Goldrain' (2019), dengan hujan partikel emasnya, 'Sea Garden / Critical' (2021), yang mencerminkan laut tak terbatas, dan instalasi baru menggunakan molekul awan yang diperbesar. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement