Ada juga, Kolam Renang Kambo Highland resort yang memberikan pengalaman berenang di dataran tinggi 531 mdpl, dengan dikelilingi pegunungan hijau dan lanskap resort yang estetik.
Dengan beragam potensi tersebut, Menparekraf Sandiaga pun mendorong Desa Wisata Kambo untuk bisa menggarap potensi keindahan alam, budaya, hingga kekuatan produk ekonomi kreatifnya. Tujuannya, agar mampu meningkatkan kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada terciptanya lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat.
“Karena desa ini memiliki puncak yang dapat melihat Kota Palopo dari atas, mungkin ini bisa dikemas dengan adanya romantic dinner. Selain itu, mungkin yang bisa dikembangkan ecotourism, trekking, atau juga sport tourism. Nanti misalnya ada kegiatan lari, ataupun sepeda gunung yang bisa dikembangkan di sini,” kata Menparekraf.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga juga takjub dengan potensi seni dan budaya di Desa Wisata Kambo. Seperti, Tarian Pajaga Lili, tarian yang digunakan untuk penyambutan dan senda gurau para pemuda dan rakyat Luwu pada zaman lampau.
Kemudian, seni Ma’gasing, yakni salah satu permainan rakyat dengan menggunakan mainan gasing yang terbuat dari kayu bangkai pohon sekitar Kambo dan dimainkan oleh anak-anak atau pria dewasa.