Lebih lanjut, Vikep Labuan Bajo, Rm Rikard Manggu juga menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spirital serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas.
“Inisiatif ini merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spiritual serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas,” katanya.
“Dengan adanya travel pattern ini, kami berharap para pengunjung dapat merasakan kedamaian dan inspirasi dalam kunjungan mereka, serta mendapatkan kesempatan untuk lebih mendalami iman mereka melalui pengalaman yang mendalam di lokasi-lokasi religius di Labuan Bajo,” katanya.
Dalam Travel Pattern Labuan Bajo sendiri, terdapat 12 titik lokasi yang dapat dikunjungi para peziarah dan wisatawan, mulai dari Gereja-Gereja, Gua Maria, hingga toko pernak-pernik kerohanian yang ada di dalam Kota Labuan Bajo dengan titik lokasi terluar Binongko hingga Marombok.
12 titik lokasi ini adalah Gua Firdaus Maria Ratu Dunia yang terletak di dekat Bandara Internasional Komodo, Gua Maria Golo Koe, Gua Maria Bunda Pengantara Rahmat yang berlokasi Kompleks Biara Susteran SSpS, Gua Maria Golo Kaca di Wae Mata, Gereja Roh Kudus Labuan Bajo di Jl Mgr Van Beakum.