Motif kontemporer juga bisa diartikan sebagai desain atau motif yang benar-benar baru. Kendati demikian, ia tidak meninggalkan pakem-pakem dari batik itu sendiri.
"Seperti pengalaman saya diminta untuk mendesain batik bermotif truntum, tapi di bagian depannya diberi twist gambar Superman sehingga lebih personal bagi si pemakai. Sekilas terlihat nyeleneh, kenapa tiba-tiba ada Superman? Tapi sebetulnya ada benang merahnya," kata Agnes.
"Superman itu kan dikenal mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadinya, sama seperti makna dari motif parang. Lalu dipadukan dengan motif truntum yang memiliki arti cinta tulus. Menurut saya kenapa tidak, selama si pemakai menemukan spirit dari pilihan motifnya itu," tambahnya.
Pemilihan warna
Selain motif, generasi muda atau Gen Z juga sangat memperhatikan pilihan warna batik yang akan mereka kenakan. Menurut Co-Founder Batik Concept Christian Saputra, warna-warna cerah seperti biru muda, hijau tosca, hingga lilac paling banyak diburu oleh Gen Z.