IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong ekosistem industri batik agar semakin relevan dengan zaman dan menjadi bagian gaya hidup generasi muda. Menurutnya, batik bukan sekadar warisan budaya, namun juga bisa menjadi kekuatan ekonomi.
"Batik adalah contoh nyata bagaimana warisan budaya dapat menjadi kekuatan ekonomi. Dengan memperkuat ekosistem batik nasional, kita bukan sekadar menjaga peninggalan leluhur, melainkan juga membangun fondasi ekonomi kreatif berbasis budaya yang mampu bersaing di tingkat global,” kata Menperin dalam peringatan Hari Batik Nasional (HBN) di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Menperin memaparkan ekosistem batik nasional memberi kontribusi besar terhadap ekonomi. Berdasarkan data Kementerian Perindustrin (Kemenperin) nilai ekspor batik triwulan I-2025 mencapai USD7,63 juta atau naik 76,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara di triwulan II-2025 tercatat USD5,09 juta atau naik 27,2 persen dibandingkan periode sama 2024.Selain itu, saat ini terdapat 5.946 industri batik yang tersebar di lebih dari 200 sentra produksi di 11 provinsi, dengan daya serap sekitar 200 ribu tenaga kerja melalui 47 ribu unit usaha.
"Ini adalah kabar baik, tetapi sekaligus menjadi tantangan untuk terus meningkatkan kualitas, inovasi, dan daya saing,” kata Menperin.