Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia (YBI) Gita Gilang Kencana mengatakan batik bukan sekadar kain indah, melainkan cerita, kebanggaan, dan ruang berkarya yang harus diwariskan. Untuk itu, YBI banyak menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan yang dikemas mengikuti zaman, agar masyarakat terus ingat dan dekat dengan batik.
"Mulai dari pameran, festival, hingga kegiatan kreatif bersama generasi muda hingga semuanya kami lakukan demi memastikan batik tetap hidup di hati kita semua," katanya.
Tahun ini, peringatan Hari Batik Nasional kembali hadir dengan tema Bangga Berbatik, dan subtema Merawit Rasa sebagai penghormatan bagi Batik Tulis Merawit dari Cirebon yang baru saja memperoleh sertifikat Indikasi Geografis.
"Kami percaya, kerja sama di semua lini akan membuka jalan bagi lahirnya kolaborasi yang lebih luas dan beragam di masa depan. Dengan ruang regenerasi pembatik muda yang semakin terbuka, serta kesempatan bagi generasi penerus untuk menjadikan batik bagian dari kehidupan sehari-hari," ujarnya.