IDXChannel – Situasi pandemi yang belum nampak ujungnya, membuat semua orang harus menjaga jarak dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Tentu saja hal ini membuat ruang untuk mengenal orang baru menjadi terbatas, termasuk berkencan.
Aplikasi kencan virtual menemukan momentumnya di tengah pandemi Covid-19, salah satunya yakni perusahaan asal Texas, Amerika Serikat, Bumble Inc.
Mengutip Reuters, Kamis (12/8/2021), Bumble Inc. (BMBL.O) memperkirakan pendapatan kuartal ini melewati perkiraan sebelumnya.
Lonjakan pelanggan berbayar era pandemi membuat saham Bumble melonjak 3% dalam perpanjangan perdagangan. Di mana pengguna berbayar aplikasi ini turut melonjak sebesar 20% menjadi 2,9 juta pengguna.
Bursa Nasdaq mencatatkan, satu dari dua bursa Wall Street dengan kode saham BMBL, mengalami kenaikan sejak terakhir 2,23% di USD47,67 per saham atau setara dengan Rp684.000 per saham (kurs Rp14.350/USD), per Rabu waktu AS (11/8/2021).
Selain itu, Bumble membedakan dirinya dari pesaing dengan mengharuskan perempuan untuk membuat langkah dahulu. Mereka mengharapkam pendapatan kuartal saat ini antara USD195 juta dan USD198 juta, di atas ekspektasi USD190,9 juta.
Aplikasi kencan virtual seperti Bumble dan Tinder tumbuh ketika masyarakat terisolasi, apalagi dengan munculnya varian Delta Covid-19 yang mengancam pemulihan ekonomi.
"Ketika Covid-19 semakin cepat dan kesepian meningkat, orang-orang beralih ke kami untuk koneksi," kata CEO Bumble, Whitney Wolfe Herd, dikutip dari Reuters, Kamis (12/8/2021).
Data dari perusahaan riset Apptopia menunjukkan Bumble diunduh sekitar 2,05 juta kali di Amerika Serikat selama kuartal kedua, meningkat hampir 18% dari tahun ke tahun.
Herd menambahkan Bumble melihat peningkatan keterlibatan dan aktivitas di India juga, bahkan ketika varian Delta mengamuk di seluruh negeri.
Sebagai informasi, Bumble Inc. adalah perusahaan induk dari Badoo and Bumble, dua aplikasi kencan terlaris di dunia dengan jutaan pengguna di seluruh dunia. (FIRDA/TYO)