sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Nobar Srimulat: Hil yang Mustahal, Mari Lestarikan Seni Budaya Komedi Tradisional

Ecotainment editor Tim IDXChannel
27/05/2022 09:25 WIB
sejumlah pemeran dan sutradara film  Srimulat: Hil yang Mustahal –Babak Pertama-, Fajar Nugros, juga nampak hadir di lokasi acara.
Nobar Srimulat: Hil yang Mustahal, Mari Lestarikan Seni Budaya Komedi Tradisional (foto: MNC Media)
Nobar Srimulat: Hil yang Mustahal, Mari Lestarikan Seni Budaya Komedi Tradisional (foto: MNC Media)

IDXChannel - Suasana ceria, gelak tawa hingga gemuruh tepuk tangan membahana dalam acara nonton bareng (nobar) film Srimulat: Hil yang Mustahal –Babak Pertama-, di Solo Paragon XXI, Surakarta, Kamis (26/05/2022).

Hadir dalam acara tersebut, Walikota Solo, Gibran Gibran Rakabuming Raka dan Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, bersama Istri, Liliana Tanoesoedibjo. Tak hanya itu, sejumlah pemeran dan sutradara film  Srimulat: Hil yang Mustahal –Babak Pertama-, Fajar Nugros, juga nampak hadir di lokasi acara.
 
“Bersama Mas Gibran (Walikota Solo) dan istri nonton bareng Film Srimulat di Paragon Solo. Film Srimulat merupakan kerja sama produksi MNC Pictures, anak perusahaan PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), dan IDN Pictures,” ujar Hary, pada laman Instagram miliknya, Jumat (27/05/2022).

Hadirnya Srimulat: Hil yang Mustahal –Babak Pertama- ini, menurut Hary, menunjukkan bahwa perfilman Indonesia tengah bergairah. Film biopik ini diramaikan oleh banyak bintang papan atas Tanah Air, seperti Bio One sebagai Gepeng, Elang El Gibran (Basuki), Dimas Anggara (Timbul), Ibnu Jamil (Tarzan), Indah Permatasari (Royani) dan Teuku Rifnu Wikana (Asmuni). Lalu masih ada Erick Estrada (Tessy), Zulfa Maharani (Nunung), Morgan Oey (Paul), Rukman Rosadi (Teguh), Naimma Aljufri (Anna), Rano Karno (Babe Makmur) dan Erika Carlina (Djudjuk).

Saat ini Film Srimulat: Hil yang Mustahal –Babak Pertama- telah tayang di bioskop sejak 19 Mei 2022 lalu. Hary menungkapkan Film Srimulat layak direkomendasikan untuk ditonton, selain lucu juga merupakan seni budaya komedi tradisional yang perlu dipertahankan dan dikembangkan.

“Berawal dari Solo tahun 1950, pernah berkembang di tiga kota; Solo, Jakarta dan Surabaya. Ayo kita ikut lestarikan Srimulat agar seni budaya komedi tradisional tetap exist dan bahkan berkembang,” pesan Hary. (TSA)

Advertisement
Advertisement