sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pantang Menyerah di Masa Pandemi, Saatnya Batik Jawa Goes to New York

Ecotainment editor Hafid Fuad
21/03/2021 16:25 WIB
Sudah saatnya produk nasional mulai diperkenalkan ke dunia internasional, seperti yang dilakukan Founder Komunitas UMKM Alumni UNPAD, Dewi Tenty.
Pantang Menyerah di Masa Pandemi, Saatnya Batik Jawa Goes to New York. ( Foto: MNC Media)
Pantang Menyerah di Masa Pandemi, Saatnya Batik Jawa Goes to New York. ( Foto: MNC Media)

Rencananya setelah mengkurasi berbagai produsen batik yang berminat, maka Berikutnya langsung akan dilanjutkan dengan mengirimkan 50-100 produk ke AS. Beberapa pertimbangan dalam kurasi seperti bahan katun yang nyaman dan kisaran harga dari Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.

Hasil penjualan awal ini akan dievaluasi untuk membaca selera pasar dan akan segera dilanjutkan mengirimkan volume lebih besar di bulan November tahun ini.

"Kami ingin membangun komunitas UMKM yang sebenarnya. Tujuan besarnya untuk ekspor produk UMKM. Mereka banyak yang kena tipu janji-janji oknum atau yang menjual pelatihan mahal. Beberapa kasus barangnya ditolak di negara tujuan dengan berbagai alasan. Kami bantu untuk foto produk atau layout para anggota. Untuk ekspor pembayaran akan beres sebelum barang dikirim. Ini murni business to business, bukan dikirim melalui negara ketiga," tegasnya.

Lebih jauh dia juga bercerita tantangan para UMKM dalam melakukan ekspor yaitu kontinuitas pengiriman. Sering terjadi kualitas produk hanya bisa dijaga pada pengiriman pertama saja.

Sementara pengiriman berikutnya mulai banyak yang tidak sesuai perjanjian. Karena itu menurutnya sangat penting peran komunitas sebagai agregator yang tidak hanya sekedar bisnis tapi juga melindungi pengusaha UMKM.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement