IDXChannel - Sea Ltd., raksasa internet berbasis di Singapura yang dikendalikan oleh salah satu miliarder Forrest Li, meluncurkan kembali Free Fire di India satu setengah tahun setelah game seluler populer tersebut dilarang di negara tersebut.
Dikutip dari Forbes Minggu (3/9/2023), Unit game Sea, Garena, mengatakan pada hari Kamis bahwa game tersebut akan tersedia untuk diunduh di India mulai tanggal 5 September.
Sekarang disebut Free Fire India, game tersebut akan menawarkan fitur yang dirancang untuk mempromosikan gameplay yang aman, sehat, dan menyenangkan termasuk sistem pengawasan orang tua dan pengingat istirahat.
Hal tersebut dikatakan Garena dalam sebuah pernyataan.
Mitranya Yotta, unit layanan data dari Grup Hiranandani milik miliarder properti India Niranjan Hiranandani, akan menyediakan infrastruktur untuk menyimpan data pengguna India di server lokal.
“India adalah rumah bagi komunitas penggemar esports yang sangat bersemangat dan kami sangat bersemangat untuk dapat mendukung penggemar kami dari Bharat dengan peluncuran Free Fire India,” kata Gang Ye, salah satu miliarder pendiri dan chief operating officer Sea, dalam pernyataannya.
"Kami yakin kemitraan kami dengan Yotta akan memastikan bahwa pengguna kami dapat menikmati pengalaman bermain game dengan kualitas terbaik dan mendapatkan manfaat dari keahlian Yotta dalam melindungi dan mengamankan data pengguna di India," ungkapnya.
Pada bulan Februari tahun lalu, India memblokir akses ke Free Fire sebagai bagian dari tindakan keras terhadap sekitar 50 aplikasi yang diyakini mengirimkan data pengguna ke server di Tiongkok.
Larangan Free Fire, yang merupakan salah satu game seluler paling populer di India, pada saat itu menghapus lebih dari USD16 miliar kapitalisasi pasar Sea dalam sehari.
Kembalinya Free Fire yang telah lama ditunggu-tunggu di negara dengan populasi terpadat di dunia dapat membantu menghidupkan kembali bisnis Sea yang melambat.
Bulan lalu, perusahaan yang terdaftar di New York sekali lagi mengecewakan investor dengan pendapatan kuartalan yang lebih rendah dari perkiraan, termasuk penurunan penjualan Garena yang menghasilkan keuntungan sebesar 41% dari tahun ke tahun.
Keuntungan dari Garena membantu mendanai ekspansi Sea di pasar e-commerce yang ketat, di mana Sea bersaing dengan Lazada yang berfokus pada Asia Tenggara, dan mengembangkan layanan keuangan digitalnya yang baru lahir.
Meskipun Free Fire India diperkenalkan kembali, Sea belum mengungkapkan rencana penghentian operasi e-commerce di India.
Perusahaan tersebut, yang menganggap raksasa teknologi Tiongkok Tencent sebagai pemegang saham terbesarnya, menutup Shopee India sebulan setelah pihak berwenang melarang Fire Free di tengah meningkatnya permusuhan antara negara tersebut dan Tiongkok.
(SAN)