Sampai saat ini, Ant Group enggan memberikan komentar apapun terkait keputusan mereka untuk mengikuti regulasi yang berlaku. Alhasil, langkah untuk menggeser misi perusahaan ini belum diketahui publik secara detil.
Beberapa laporan menyebutkan, perusahaan yang terafiliasi dengan Alibaba ini memilih untuk mengikuti regulasi dengan mengubahnya dari perusahaan teknologi menjadi perbankan biasa. Bagi banyak pihak, tindakan tersebut menjadi langkah mundur atas atas ambisi sebelumnya untuk menjadi penguasa di bidang teknologi.
Alipay, aplikasi keuangan digital yang dibangun Ant Group sudah digunakan lebih dari 700 juta pengguna aktif setiap bulan. Bahkan, keberadaannya mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi online, asuransi dan peminjaman, yang kemudian membuat bisnis ini berkembang hingga memiliki aset sebanyak USD635 miliar, atau setara dengan Rp8.944 ribu triliun, di mana USD1 setara dengan Rp14.000.
Perkembangan yang tak terkendali membuat pemerintah China mulai memusatkan perhatian terhadap perkembangan pasar keuangan digital, bukan hanya Ant Group, tindakan serupa juga dilakukan terhadap aplikasi-aplikasi setara lainnya, untuk mengendalikan perkembangannya agar tidak menggerus bank tradisional.
"Pemerintah China kini mulai tergerak untuk mengatur aplikasi ini dengan tangan besinya," kata seorang profesor di City University of Hong Kong, Doug Fuller. "Tujuannya bukan untuk mematikan aplikasi ini, tetapi hari-hari pertumbuhan tak terkendali dan harapan untuk menggusur perbankan tradisional suatu hari sudah berakhir." (TYO)