IDXChannel - Jack Ma memiliki ambisi besar untuk menguasai pasar digital dunia. Salah satu misinya itu adalah dengan mendirikan perusahaan keuangan yang dia beri nama Ant Group, dan hasilnya adalah sebuah aplikasi perbankan online bernama Alipay.
Keberadaan Alipay ini sempat mengguncang dunia, bahkan sempat dijadikan sebagai acuan keuangan digital dalam melakukan transaksi perdagangan, investasi bahkan peminjaman online. Alhasil, Ant Group mampu berkembang dengan pesat di China.
Sayangnya, ambisi Jack Ma kini harus dikubur dalam-dalam. Berkat keterlibatan dari pemerintah komunis China, Ant Group dipaksa untuk mengikuti regulasi yang berlaku saat ini.
Dilansir CNN, Minggu (21/02/2021), ulah Jack Ma yang mengritik kebijakan pemerintahnya atas regulasi perbankan di China telah mengganggu perkembangan perusahaannya. Gara-gara itu pula, Ant Group terpaksa menyerah dan menyetujui aturan yang telah ditetapkan.
Sejumlah pihak meyakini, tindakan pemerintah China itu dilakukan demi melindungi perbankan tradisional agar tidak tergerus oleh keuangan digital, baik Alipay maupun aplikasi serupa lainnya di China.
Sampai saat ini, Ant Group enggan memberikan komentar apapun terkait keputusan mereka untuk mengikuti regulasi yang berlaku. Alhasil, langkah untuk menggeser misi perusahaan ini belum diketahui publik secara detil.
Beberapa laporan menyebutkan, perusahaan yang terafiliasi dengan Alibaba ini memilih untuk mengikuti regulasi dengan mengubahnya dari perusahaan teknologi menjadi perbankan biasa. Bagi banyak pihak, tindakan tersebut menjadi langkah mundur atas atas ambisi sebelumnya untuk menjadi penguasa di bidang teknologi.
Alipay, aplikasi keuangan digital yang dibangun Ant Group sudah digunakan lebih dari 700 juta pengguna aktif setiap bulan. Bahkan, keberadaannya mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi online, asuransi dan peminjaman, yang kemudian membuat bisnis ini berkembang hingga memiliki aset sebanyak USD635 miliar, atau setara dengan Rp8.944 ribu triliun, di mana USD1 setara dengan Rp14.000.
Perkembangan yang tak terkendali membuat pemerintah China mulai memusatkan perhatian terhadap perkembangan pasar keuangan digital, bukan hanya Ant Group, tindakan serupa juga dilakukan terhadap aplikasi-aplikasi setara lainnya, untuk mengendalikan perkembangannya agar tidak menggerus bank tradisional.
"Pemerintah China kini mulai tergerak untuk mengatur aplikasi ini dengan tangan besinya," kata seorang profesor di City University of Hong Kong, Doug Fuller. "Tujuannya bukan untuk mematikan aplikasi ini, tetapi hari-hari pertumbuhan tak terkendali dan harapan untuk menggusur perbankan tradisional suatu hari sudah berakhir." (TYO)