Mobil listrik ini juga diyakini sudah dibekali pengisian cepat yang mendukung waktu pengisian 10-80 persen sekitar 43 menit.
Fitur Vehicle-to-Load (V2L) juga akan dihadirkan sebagai standar, meski pengguna tetap membutuhkan adaptor tambahan.
Selain itu, desain interior diprediksi akan alami perubahan untuk mendukung kabin yang lebih luas.
Kendati begitu, penjualan Kona EV diprediksi masih akan menjadi tantangan besar bagi Hyundai di pasar domestik maupun global.
Seperti diketahui, di pasar global, Hyundai Kona EV bersaing dengan Nissan Leaf dan Chevrolet Bolt EV yang memiliki harga jauh lebih murah.
Apabila Kona EV dijual sekitar 34.470 dolar atau sekitar Rp565 juta, maka pabrikan asal Korea Selatan itu harus berupaya keras agar produknya diminati.
(Nur Ichsan Yuniarto)