"Tema kali ini sangat terkait dengan kehidupan manusia, mencakup pertumbuhan pribadi, transformasi sosial, pembaruan budaya, kemajuan teknologi dan keberlanjutan lingkungan," kata dia.
Dia melanjutkan, acara ini dirancang untuk menginspirasi, menantang, dan merayakan segala bentuk pembaruan, menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang transformasi dan pertumbuhan di ranah pribadi, sosial, dan lingkungan.
“Kami keliling dunia untuk memilih seni. Kami memilih seni yang terbaik untuk menginspirasi seniman Indonesia dan memperbaiki citra Indonesia di mata internasional. Harapan kami juga agar para kolektor Indonesia dapat memiliki karya seni terbaik di dunia," katanya.
ArtMoments secara bertahap mengembangkan dirinya menjadi pameran seni yang ramah lingkungan. Proses ini melibatkan strategi jangka pendek seperti penggunaan bahan beremisi rendah dan rencana jangka panjang untuk desain stan yang sustain.
"Sebagai wujud komitmen kami dalam menggalakkan bursa seni yang ramah lingkungan, kami menggunakan panel daur ulang untuk mengurangi penggunaan kayu sehingga berdampak pada deforestasi," kata dia.
"Selain itu, kami juga memanfaatkan lampu LED yang mampu menghemat ribuan watt. Hanya dari dua komponen ini saja, kami bisa mengurangi emisi karbon secara signifikan,” katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)