Menurut Bank Sentral, pungutan tinggi tersebut akan berdampak negatif karena mendistorsi harga barang dan jasa dengan kondisi Zimbabwe yang tengah menghadapi hiperinflasi.
Sementara itu, IMF memperkirakan inflasi Zimbabwe pada Agustus yang mencapai hampir 300 persen, sehingga memicu kekhawatiran krisis ekonomi 2009 kembali terulang. (*)