sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI

Infografis editor Shifa Nurhaliza
09/11/2020 12:30 WIB
Terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) turut berpengaruh terhadap Indonesia. Setidaknya ada empat pengaruh terhadap ekonomi Indonesia.
Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel)
Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel)
Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel) Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel) Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel) Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel) Joe Biden Jadi Presiden AS ke-46, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel)

IDXChannelJoe Biden unggul dalam pemilihan Presiden AS (Pilpres AS). Hal ini pastinya akan berdampak kepada kebijakan yang memengaruhi dunia. Kemenangan ini tentunya juga akan berdampak terhadap perubahan peta perekonomian dunia, salah satu topik utama yang menjadi sorotan dengan terpilihnya Biden adalah terkait perang dagang dengan Tiongkok yang telah berjalan beberapa tahun terakhir selama pemerintahan Trump.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho menyebut, terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) turut berpengaruh terhadap Indonesia. Setidaknya ada empat pengaruh terhadap ekonomi Indonesia setelah Biden terpilih, yakni:

“Ruang kerja sama bilateral antara kedua negara akan lebih ketat, karena memang balik lagi kebijakan perdagangan yang jadi referensi oleh Biden adalah regional daripada perjanjian kerja sama bilateral," ujar Andry dalam video conference, Minggu (8/11/2020).

Dengan terpilihnya Joe Biden, membuat adanya peluang Indonesia bisa meningkatkan ekspor ke negeri Paman Sam. Dari segi impor, nilai impor perdagangan AS sebelum era Trump itu jauh lebih rendah daripada setelah era Trump, itu menjadi salah satu hal yang mungkin menjadi alasan Indonesia dapat meningkatkan ekspor ke AS.

Terpilihnya mantan wakil presiden AS ini, bisa meningkatkan Foreign Direct Investment ( FDI) atau investasi asing langsung AS di beberapa negara. Hal ini terlihat dari pernyataan Biden terkait beberapa fasilitas mengenai minimum corporate tax di perusahaan-perusahaan di luar AS yang akan mendorong FDI AS di beberapa negara. Terutama negara berkembang, itu akan meningkat, termasuk rencana investasi di Indonesia.

Investment diversion atau perpindahan investasi dari China. Andry menyebut hal ini harus bisa dimanfaatkan pemerintah. Sebab jika tidak bisa memanfaatkan perpindahan investasi yang dilakukan AS ke negara berkembang maka Indonesia bisa kalah.

"Kalau misalnya kita tidak bisa memanfaatkan investment diversion dari China ini ke beberapa negara berkembang termasuk Indonesia kita akan kalah. Karena sebelumnya pada trade wars kita tidak mendapatkan apa-apa dari investment diversion atau perpindahan investasi dari China ke luar China," ujar Andry. (*)

Advertisement
Advertisement