sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Viral di Twitter, Berikut Aksi Boikot JNE hingga Traveloka

Infografis editor Shifa Nurhaliza
14/12/2020 14:15 WIB
Pada Sabtu (12/12/2020), tagar Boikot JNE jadi trending topic di Twitter. T
Viral di Twitter, Berikut Aksi Boikot JNE hingga Traveloka. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel)
Viral di Twitter, Berikut Aksi Boikot JNE hingga Traveloka. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel)
Viral di Twitter, Berikut Aksi Boikot JNE hingga Traveloka. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel) Viral di Twitter, Berikut Aksi Boikot JNE hingga Traveloka. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel) Viral di Twitter, Berikut Aksi Boikot JNE hingga Traveloka. (Foto: Tim Digital Marketing IDX Channel)

IDXChannel – Sebelumnya, pada Sabtu (12/12/2020), tagar Boikot JNE jadi trending topic di Twitter. Tagar tersebut bermula dari postingan ucapan ulang tahun ke-30 untuk JNE dari Ustadz Haikal Hassan yang memancing netizen berkomentar dan memboikot. Sebelumnya, tagar #UninstallBukalapak juga jadi trending setelah pendiri Bukalapak, Achmad Zaky mengkritik Pemerintah yang membandingkan dana riset dan pengembangan (R&D) Indonesia dengan negara lain.

Dalam cuitannya melalui akun Twitter, ia menilai dana R&D di Indonesia sangat kecil. “Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin,” tulis Zaky saat itu. Hal ini kemudian memancing reaksi keras dari warga net pendukung pasangan calon presiden.

Sebelum Bukalapak, dua perusahaan lainnya yakni Sari Roti dan Traveloka, juga sempat diboikot netizen tanah air. Diketahui, Traveloka sempat diboikot karena salah satu pendiri sekaligus CTO Traveloka, Derianto Kusuma, menyalami dan memberikan ucapan selamat kepada Ananda Sukarlan.

Hal itu ia lakukan setelah Ananda melakukan aksi walk out pada pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius beberapa tahun silam. Melihat hal tersebut Pihak Traveloka mengklarifikasi hal tersebut bahwa Derianto tak hadir di acara itu, bukan karena alasan politis melainkan karena dia sedang ada acara lain.

"Traveloka turut berbangga bahwa salah satu pendiri kami bapak Derianto Kusuma, menerima penghargaan dari alumni Kanisius. Akan tetapi beliau berhalangan hadir dikarenakan beliau sedang melakukan perjalanan dinas yang telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Jadi kalau dibilang ada pak Deri di sana dan disebut memberikan dukungan (kepada Ananda), beliau tidak ada di situ," kata PR Manager Traveloka Busyra Oryza beberapa tahun silam.

Sedangkan roti produksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yakni Sari Roti juga sempat mengalami hal serupa. Para pendukung gerakan 212 mengajak masyarakat memboikot Sari Roti karena kemarahan pendukung 212 yang menilai perusahaan mendukung aksi tersebut.

Namun, pihak Sari Roti menjelaskan bahwa itu merupakan bagi-bagi roti Sari Roti gratis yang merupakan aksi dari konsumen. "Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi Super Damai kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada diluar kebijakan dan tanpa seizin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk," tertulis dalam keterangan Sari Roti. (*)

Advertisement
Advertisement